Saat sedang mencari inspirasi kreatif, cobalah untuk mencari “mood” senang terlebih dahulu. Lho, apa sebab?
Peneliti Kanada menggunakan klip video senang dan sedih, serta musik senang dan sedih kepada partisipan untuk mendapatkan “mood” yang berbeda. Kemudian meminta mereka mempelajari beberapa bagian gambar yang kompleks secara visual.
Lalu, mereka yang memiliki “mood” senang, ternyata mampu mempelajari bagian-bagian gambar kompleks tersebut secara lebih baik daripada mereka yang netral atau “mood” sedih, seperti yang dikatakan Ruby Nadler, seorang mahasiswa dari Universitas Western Ontario.
Musik yang “happy” mampu memengaruhi “mood”
Musik senang yang digunakan dalam studi merupakan Mozart, sementara video yang senang merupakan klip video yang berisi tawa bayi. Musik sedih merupakan soundtrack “Schindler’s List” dan video sedih merupakan laporan tentang gempa bumi.
“Jika ada tugas yang meminta Anda untuk berpikir secara kreatif, atau Anda memiliki masalah yang harus fokus dipikirkan, mulailah dengan ‘mood’ yang baik, maka hal itu akan membantu Anda mengatasinya,” ujar Nadler, seperti dilansir Health24.
Penemuan tersebut telah dipublikasikan pada jurnal Psychological Science, mungkin menjelaskan mengapa kebanyakan orang lebih memilih menyaksikan video lucu saat bekerja di depan komputer mereka.
“Saya rasa mereka melakukannya untuk mencoba menempatkan diri ke dalam ‘mood’ yang positif,” tutup Nadler.
Sumber : lifestyle.okezone.com