Sebagai umat muslim, tentunya kita ingin menjalankan ibadah puasa, tak terkecuali para penderita diabetes. Namun, sering kita bertanya, “bolehkah seorang penyandang diabetes berpuasa?”
Penyandang diabetes mellitus (DM) yang dapat mengontrol kadar glukosa darahnya hanya dengan makanan dan olahraga serta penyandang DM yang memerlukan obat-obatan untuk mengontrol kadar gula darahnya boleh berpuasa, asalkan dapat mengatur perencanaan makanan, aktivitas fisik dan jadwal minum obatnya.
Penyandang DM yang membutuhkan suntikan insulin dua kali atau lebih sehari untuk mengontrol kadar gula darahnya dan memiliki komplikasi berat jika ingin berpuasa haruslah konsultasi dengan dokter dahulu.
Tips-tips berpuasa bagi penyandang diabetes mellitus (DM)
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk melakukan puasa yang aman bagi penyandang DM:
1. Konsultasi ke dokter gizi untuk menghitubg jumlah kalori, pola makan dan jenis-jenis makanan yang bisa dikonsumsi. Sebenarnya, makanan yang dikonsumsi penyandang DM selama berpuasa sama dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, namun perlu diperhatikan pembagian porsi makanan agar jumlah kalori yang dibutuhkan terpenuhi. Pada saat sahur, sebaiknya penyandang DM mengkonsumsi makanan dalam jumlah normal. Saat berbuka, porsi makan bisa disamakan dengan porsi makan siang atau sedikit lebih banyak. Jangan tergoda untuk makan makanan yang tinggi kadar lemaknya atau makan dalam jumlah yang terlalu banyak saat berbuka puasa. Ingatlah untuk tidak langsung makan dalam jumlah banyak agar saluran pencernaan dapat mencerna dengan baik dan dapat memulainya dengan susu khusus untuk diabetes mellitus.
2. Selalu kontrol kadar gula darah. Kadar normal gula darah adalah 60-110 mg/dl selama puasa dan 160-200 mg/dl 2 jam setelah makan. Jika kadar gula darah di luar batas itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dahulu untuk berpuasa.
3. Kurangi dosis obat dan atur jadwal minum obat sesuai ketentuan dokter. Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis obat dan jadwal minum obat selama berpuasa. Biasanya obat dengan dosis yang lebih tinggi diminum setelah berbuka puasa, sebaliknya obat yang berdosis lebih rendah diminum saat sahur. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan kadar gula darah selama berpuasa.
4. Bagi penyandang DM yang gemar berolahraga, sebaiknya pilih gerakan yang ringan. Olahraga dapat menurunkan kadar gula darah, padahal saat berpuasa tidak ada asupan gula yang masuk. Untuk mencegah terjadinya hipoglikemi (keadaan dimana kadar gula darah lebih rendah dari kadar gula normal), pilihlah gerakan yang ringan saja dan lakukan olahraga tersebut usai salat tarawih. Jangan berolahraga menjelang berbuka karena biasanya kadar gula darah sudah sangat rendah pada saat itu.
Sumber : healthtoday