7 Macam Cara yang menyenangkan memelihara ikan

Tertarik memelihara ikan hias? Tip dari Harsono Harjadi, kolektor ikan hias selama 12 tahun sekaligus anggota Klub Maskoki Jakarta (KMJ) di bawah ini, akan memandu Anda  untuk menikmati pengalaman memelihara ikan yang menyenangkan, sekaligus dapat memperindah istana kita,

1. Air adalah elemen utama
Sebab 80% kesehatan ikan tergantung dari bagaimana kondisinya airnya. Pastikan air dalam akuarium ber-pH normal atau tidak mengandung bahan kimia seperti kaporit. PAM pun mengandung kaporit, oleh karena itu kita harus melakukan pengendapan selama satu malam dahulu. Atau kita bisa memberikan obat penetral. Secara rutin, gantilah air 2 kali seminggu.

2. Gunakan akuarium dengan ukuran standar
Yaitu yang berdaya tampung 100 liter air, dengan ukuran 60x50x40 cm, untuk tinggal 2 ikan mas koki 15 cm. Jangan lupa buat si kecil nyaman dengan menambahkan oksigen, filter, tanaman hias, dan lampu. Sinar cahaya lampu sangat dibutuhkan untuk membantu proses fotosintesis agar menghasilkan lumut berprotein tinggi yang baik untuk si ikan.

3. Pilih ikan yang sehat
Ciri-cirinya : berenang dengan gesit, siripnya cantik tanpa cacat, warna sisik terang, dan tak banyak luka.

4. Beli si jagoan
Mencari ikan yang tangguh? Pilihlah ikan jenis betta, maskoki, pacus perut merah dan oskar.  Sebab ikan jenis ini tahan banting, tidak  mudah sakit, tidak cepat mati dan terlalu sensitif.

5. Beri makanan secukupnya

Selain kita harus menjaga kualitas makanan, intensitasnya pun harus dipantau, Jangan terlalu sering, ikutilah aturan yang tertera di label pembungkus. Atau kita bisa membeli alat penyebar makanan otomatis.

6. Karantina pendatang baru

Agar tidak tertular penyakit, maka karantina tanaman dan ikan yang baru dibeli terlebih dahulu di dalam ember tertutup berisi 8 liter air selama 4 minggu.

7.  Mengenal penyakit ikan
Ada 2 jenis, yaitu penyakit internal dan eksternal. Internal misalnya, perut ikan terlihat bulat akibat bakteri yang ada di usus. Sedangkan contoh penyakit eksternal, sirip robek-robek karena bakteri yang ada di dalam air. Atasi dengan memberikan ABATE atau garam secukupnya ke dalam air akuarium. (Tim Prevention)

Sumber: www.preventionindonesia.com

Tentang Ikan Salmon

Salmon adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu famili dengan salmon adalah ikan trout. Perbedaannya adalah pada migrasi hidup salmon dibandingkan dengan ikan trout yang menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.

Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, disini telur telur ikan salmon menetas (biasanya pada bulan November) dan disini perjuangan hidupnya bermula. Tingkat kematian ikan salmon pada tahap ini sangat besar. Dari total jumlah telur yang dibuahi, lebih kurang setengahnya yang berhasil menetas. Ikan salmon yang baru menetas ini dinamakan “alevin” yang hidup di antara tumpukan kerikil di dasar sungai dengan memakan plankton. Setelah persediaan makanan habis, alevin akan keluar dari kerikil dasar sungai (bulan Mei/Juni), pada tahap ini ikan salmon dinamakan “Fry”. Fry kemudian tumbuh dan berkembang menjadi “smolt” yang kemudian bergerak ke muara sungai menuju ke lautan lepas atau bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, namun alasan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih misteri. Belum ada yang bisa memastikan bagaimana cara ikan salmon dapat menemukan kembali jalan pulang ke sungai tempat mereka ditetaskan setelah berenang di lautan bertahun tahun lamanya dan beribu ribu kilo jauhnya. Teori yang paling banyak di anut adalah ikan salmon menyimpan secara otomatis aroma dimana tempat dia ditetaskan, dan inilah yang nantinya akan menuntun perjalanan pulang kembali ke tempat asal.

Sesampainya di hulu sungai (atau tempatnya ditetaskan), dalam keadaan lelah ikan salmon akan menggali tanah di dasar sungai membuat lobang (25-30cm) untuk sarang dengan menggunakan ekornya. Di lobang itulah ikan salmon betina mengeluarkan telur 3.000-8.000 butir dan kemudian dibuahi oleh sperma ikan salmon jantan. Selesai melakukan pembuahan, ikan salmon jantan dan betina menutup kembali sarang tersebut dengan kerikil.

Kedua ikan salmon akan tinggal beberapa hari disekitar sarang tersebut hingga akhirnya mati kehabisan energi. Sebagian bangkai ikan salmon akan dimakan oleh binantang yang hidup di dasar sungai, dan sebagian lagi akan membusuk dengan bantuan bakteri hingga menjadi pupuk alami. Pupuk alam tersebut akan dimakan oleh plankton dan serangga kecil di dasar sungai. Pada akhirnya, plankton dan serangga kecil ini akan menjadi makanan pokok bagi ikan salmon yang baru menetas satu bulan kemudian.

Populasi ikan salmon di alam liar terus menurun dalam dekade ini, terutama salmon Atlantik yang berkembang biak di Eropa Barat dan Timur Kanada. Faktor yang mempengaruhi diantaranya:

  • Parasit yang tersebar dari peternakan salmon dengan jaring terbuka
  • Penangkapan secara berlebihan
  • Proses penghangatan lautan dan sungai dapat menghambat proses berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasit
  • Hilangnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak, degradasi arus air, dan hilangnya material untuk proses berekembang biak ikan salmon (misal: kerikil untuk menutupi kumpulan telur salmon).
  • Pembangunan bendungan dapat menghalangi laju ikan salmon menuju tempat berkembang biak.

Sumber: id.wikipedia.org, wahw33d.blogspot.com

Berbagai Macam Ikan Air Tawar

Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal lingkungan ini berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali. Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan air asin dalam beberapa aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga memainkan peran penting, ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan. Karakteristik lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yang berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.

Jenis ikan air tawar antara lain:

– Ikan patin


Ikan Patin merupakan jenis ikan air tawar untuk konsumsi, ikan yang memilki nama latin Pangasius Sutchi merupakan ikan yang sangat populer untuk dibudidayakan oleh para petani ikan. Ikan patin memiliki tubuh agak panjang dan berbadan putih keperak-perakan dengan punggung berwarna gelap,ikan ini memiliki kepala relatif kecil dibandingkan dengan besar tubuhnya, dan bagian mulut terlihat ciri-ciri ikan golongan catfish yaitu letak mulut terletak diujung kepala agak sebelah bawah, dan pada bagian mulut terdapat dua kumis pendek yang mempunyai fungsi sebagai peraba, yang memungkinkan ikan patin bergerak pada keadaan gelap.


– Ikan nila


Ikan nila adalah jenis ikan konsumsi perairan tawar, ikan ini bukan asli dari Indonesia tetapi berasal dari Afrika yang diperkirakan masuk dan diperkenalkan sekitar tahun 1969. Nama ilmiah dari  ikan nila adalah Oreochromis nilocitus, dari bentuk tubuhnya ikan nila memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan mujair memiliki garis garis putih vertikal pada sirip ekornya dan punggungnya. Ikan nila ikan yang dapat hidup pada perairan air hangat dan merupakan ikan pemakan segala atau omnivora, dikarenakan ikan ini merupakan pemakan plankton dan pemakan tumbuhan.


– Ikan lele


Ikan Lele adalah satu jenis ikan yang hidup di air tawar ikan, kita dapat dengan mudah mengenali ikan yang satu ini, ikan yang termasuk dalam marga Clarias ini dapat kita kenali dengan bentuk tubuh yang licin memanjang serta sungut yang ada didibagian mulutnya, dan tidak memiliki sisik pada tubuhnya. Ikan lele memiliki bagian kepala yang keras ikan lele memiliki kemampuan untuk bergerak didalam air yang gelap ini dikarenakan ikan lele mempunyai 4 sungut yang dapat berfungsi sebagai peraba, ini mejadikan ikan lele sebagai, lele juga mempunya tambahan alat pernafasan yang biasa kita kenal dengan patil yakni duri tulang yang berada pada sirip dadanya.
– Ikan mas


Ikan mas adalah satu ikan air tawar yang mempunya nilai jual yang cukup tinggi, dikarenakan ikan ini sangat diminati oleh banyak kalangan masyarakat. Ikan Mas atau ikan karper dengan nama latin Cyprinus Carpio ikan yang berasal dari daratan eropa dan tiongkok yang kemudian mejadi ikan tawar yang populer untuk dibudidayakan oleh para petani ikan Indonesia. Dilihat dari bentuk ikan mas memiliki tubuh yang memanjang dan pipih, dibagian depan mulut terdapat dua sungut yang berukuran kecil. Ikan mas menyukai perairan yang airnya tidak tertalu dalam dan terlalu deras alirannya, dihabitat aslinya ikan mas bayak ditemui di pinggiran sungai atau danau dan ikan mas tergolong ikan omnivora atau pemakan tumbuhan dan binatang kecil.
– Ikan bawal


Ikan air tawar yang paling sering untuk dibudidayakan salah satunya adalah ikan bawal, ikan dengan bentuk tubuh pipih dan agak bulat disertai dengan warna kulit yang keperak-perakan dengan nama latin colossoma macropomum.
– Ikan gurame


Ikan gurame atau gurami dengan nama latin Osphronemus goramy adalah ikan yang memiliki pertumbuhan agak lebih lambat, ikan gurame merupakan salah satu ikan air tawar yang cukup populer dikalangan para petani ikan kepopulerannya ini karena ikan air tawar yang satu cukup diminati sebagai ikan untuk konsumsi.
Ikan gurame mempunyai bentuk badan yang lebar dan pipih, dan panjang tubuh yang bisa mencapai dua kali lipat tinggi tubuhnya.

Seiris yang Mematikan

Sudahlah mahal, seiris dagingnya pun menawarkan bayang-bayang kematian. Fugu atau puffer fish atau blow fish, jenis ikan yang pamor racun mematikannya lebih harum dibanding kelezatan daginya sendiri, memang bukan ikan biasa. Indonesia mengenalnya sebagai ikan buntel dan dapat ditemukan dengan mudah di tepi pantai di Indonesia, di antaranya di Pantai Utara, Tuban. Tentu saja, tidak disantap. Nelayan lebih sering mengolahnya sebagai hiasan atau pajangan karena bentuknya unik.

Tetapi tantangan menyantap fugu bukan muncul dari tampilan fisik, aroma, ataupun rasanya. Petualangan menyantap fugu bisa dibilang bak bermain-main dengan maut. Kesalahan sedikit saja dalam memotong daging ikan fugu, bisa menyebabkan kematian. Sumber racun ikan fugu yang menurut info memiliki toksisitas 1.250 kali lebih besar dari sianida ini, ada di organ hati, indung telur, dan kulit. Racunya menyerang saraf motorik manusia.

Ada sensasi menggelitik dan kaku pada bibir saat menyantap fugu. Namun, dagingnya yang luar biasa lembut jika dimakan secara mentah memang tiada duanya. Di masa lalu, saat kelaparan masih menyerang Jepang, tidak sedikit penduduk kehilangan nyawa hanya dalam waktu 6 hingga 24 jam setelah mengkonsumsi fugu dengan cara yang kurang tepat.

Jepang telah memiliki sekolah khusus untuk para chef dalam mempelajari anatomi fugu. Hanya sedikit chef yang lolos dengan sertifikat khusus ini dikarenakan sulitnya mengiris fugu dengan kaidah yang benar. Dan menurut info, sertifikat ini ada masa berlakukunya.

Ikan Koi, Ikan dari Pegunungan Ojiya, Niigata

Jenis dan menwarna, memang jadi daya tarik tersendiri bagi penggemar ikan koi. Nama ikan ini bentuknya mirip ikan emas. Keduanya memang berasal dari genetik yang sama, yakni ikan karper(Cyprinus carpio). Di Jepang, ikan ini dinamakan nishikigoi (Cyprinus carpadie) yang sudah ada sejak 2.500 tahun lalu, pada zaman pemerintahan Raja Shoko. Menurut sejarahnya, orang Cina-lah yang pertama kali menernakkan ikan karper, yaitu sekitar tahun 1300-an. Jika kemudian diberitakan koi mulai ngetop dan diklaim sebagai “produk” Jepang tentu ada alasannya. Pusat pembenihan koi di Jepang terdapat di daerah pegunungan Ojiya, Niigata. Daerah ini terkenal sebagai penghasil karper, karena penduduk di Ojiya banyak membudidayakan karper. Pada waktu musim dingin, mereka tidak membudidayakan ikan koi karena daerah tersebut tertutup salju. Sebelum cuaca menjadi dingin, karper tersebut akan menempati kolam-kolam di dalam rumah, dan begitu melewati musim dingin karper tersebut menjadi lauk bagi penduduk Ojiya. Melalui suatu pembudidayaan Selama bertahun-tahun, akhirnya diperoleh strain yang berwarna merah atau biru cerah. Itulah yang menjadi titik awal yang menyemangati mereka untuk kemudian mencoba-coba menghasilkan strain-strain yang lebih indah. Akhirnya pada tahun 1870 didapatkan Kohaku (merah dan putih), menyusul pada tahun 1910 Shiroutsiiri (putih dan hitam) dan Kinutsuri (kuning dan hitam), garis keturunan mulai tampak dan merupakan suatu yang tidak bisa dipungkiri.Tahun 1930, mulailah ditemukan karper warna dengan garis yang lain. Jika pada awal mulanya hanya satu warna, kemudian menyusul penemuan koi dua dan tiga warna. Adapun koi-koi cantik yang mulai dikenal adalah Showa Sanke (merah, putih dan hitam). Selain itu muncul juga koi dengan corak lain seperti Kinrin (sisik emas), Ginrin (sisik perak), dan Ogon (emas). Pada tahun 1904, Jerman mengirimkan koi dengan sisik yang tidak lengkap dan bahkan yang tidak bersisik sama sekali, sebagai hadiah kepada Jepang. Mereka lantas menernakkan koi Jerman ini dengan tipe sisik standar untuk koi, dan hasilnya melengkapi keanekaragaman dasar variasi pada sisik koi. Jika koi warna-warni Jepang dikenal sebagai Nishikigoi, maka koi Jerman ini populer dengan sebutan Doitsugoi (koi jerman). Dalam bahasa Jepang, Nishiki mengandung makna kain yang berane-ka warna, sedangkan goi artinya tidak lain adalah karper. Akan halnya Nishikigoi yang akhirnya populer dengan nama koi.

Kriteria memilih ikan koi

Dari 16 kelompok ikan Koi, hanya 3 kelompok saja yang selalu memenangi gelaran Grand Champion, yaitu: Kohaku, Taisho Sanke dan Showa Sanshoku (terbanyak adalah Kohaku), sehingga ketiga kelompok ini disebut “Gosanke” atau “Tiga Besar”.


Kriteria dalam memilih Kohaku yang baik:

  • Kohaku yang baik adalah kohaku memiliki warna putih seputih salju (tidak kecoklat2an atau kekuning2an).
  • Tanda Merah (Hi) yang lebih baik adalah yang gelap tetapi cerah.
  • Hi yang baik adalah yang tersebar diseluruh badan.
  • Hi yang besar lebih baik dari yang kecil.
  • Kohaku yang tidak terdapat / terkena Hi dikepalanya (“bald head” / kepala botak) kurang berharga.
  • Hi dikepala sebisa mungkin tidak melebihi mata, rahang dan pipi tetapi boleh mencapai hidung atau mata (asal tidak melebihi).
  • Kohaku yang memiliki Hi yang mencapai mulut disebut “Hanatsuki”.
  • Kohaku yang memiliki Hi yang tersebar / memenuhi kepala / wajah disebut “Menkaburi”.
  • Kohaku yang memiliki Hi yang terdapat di bibir / mulut disebut “Kuchibeni”.
  • Dalam kasus dimana bentuk Hi dikepala tidak baik dan juga melebihi mata, tanda “Kuchibeni” diperlukan.
  • Tanda merah diperlukan ada didekat pangkal ekor, dan disebut “Ojime”. Ojime paling tidak berjarak 1-2 cm dari pangkal ekor.
  • Corak bagian belakang, dekat ekor, kalau bisa easy looking (jangan terlalu besar).
  • Memiliki Kiwa yang tegas dan jelas, tidak blur atau ber-gradasi. (Kiwa adalah pertemuan antara 2 warna yang berbeda.)
  • Komposisi antara warna merah dan putih 70 : 30
  • Kohaku yang untuk kontes, jangan ada tompel merah di pipinya.

Jenis-jenis Kohaku:

  • Step Type, adalah kohaku yang memiliki pola berstep; 2 step (Nidan), 3 step (Sandan), 4 step (Yondan).
  • Straight Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi tidak terputus dari kepala hingga ekor.
  • Lightning Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola seperti halilintar (Inazuma Kohaku)
  • Gotenzakura, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola bulat2 (seperti buah Cherry) rapi dan simetris.
  • Maruten Kohaku, adalah kohaku yang memiliki Tancho (bulatan) di kepalanya.
  • Masih banyak lagi jenis2 kohaku yang lainnya seperti : Doitsu Kohaku, Kinzakura, Fuji Kohaku, Kanoko kohaku, Platinum Kohaku, Kinginrin Kohaku, dll. Tetapi untuk kontes (show), biasanya lebih disukai Tipe Step dan Inazuma, bahkan belakangan ini tipe Maruten kohaku juga mulai disukai untuk kontes. Tetapi penilaian ikan juga tidak terlepas dari nilai keseluruhan dari ikan ybs.
  • Kriteria dalam memilih Sanke yang baik:
  • Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
  • Merah di kepala sebisa mungkin tidak melewati mata, pipi, mulut bahkan kalau perlu jangan melewati hidung.
  • Sanke yang istimewa tidak memiliki sumi (hitam) dikepalanya.
  • Sumi diatas warna putih (Tsubo-Sumi) lebih disukai dibandingkan sumi diatas warna merah (Kasane-Sumi).
  • Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 70:20:10
  • Sirip dengan lebih sedikit strip (garis2 hitam) lebih elegan dibandingkan dengan yang lebih banyak strip.


Jenis-jenis Sanke:

  • Taisho Sanke.
  • Aka-Sanke; Taisho Sanke dengan warna merah (Hi) yang lebih dominan dan menyebar dari kepala ke ekor. Memang lebih impresif tapi kurang elegan.
  • Yamato-Nishiki; Taisho Sanke Hikarimoyo (metalik).
  • Fuji-Sanke: Taisho Sanke dengan memiliki aksen silver di kepalanya.
  • Kanoko Sanke, Doitsu Sanke, Kinginrin Sanke, Tancho Sanke, Koromo Sanke dan Sanke-Shusui.
  • Kriteria dalam memilih Showa yang baik:
  • Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
  • Pangkal sirip depan hitam (motoguro). Ingat hanya pangkalnya saja, Tidak putih semua atau hitam semua dan juga tidak ada stripe merah.
  • Diperlukan tanda Hi (merah) yang besar di kepala.
  • Diperlukan paling tidak 20% warna putih. Warna putih diperlukan pada kepala, pangkal ekor dan punggung.
  • Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 60:20:20
  • Sumi (Hitam) dikepala membagi Hi menjadi 2, lebih impresif lagi jika membentuk huruf V dan berpangkal di hidung.

Jenis-jenis Showa:

  • Showa Sanshoku.
  • Kindai Showa; Showa yang didominasi warna putih.
  • Hi Showa; Showa yang didominasi warna merah.
  • Boke Showa; Showa dengan sumi yang blur dan muda (abu2).
  • Kage Showa; Showa dengan bayangan potongan2 kecil sumi pada Hi atau warna putihnya.
  • Doitsu Showa, Kanoko-Showa, Koromo Showa, Showa Shusui, Kin Showa dan Gin Showa.

Perbedaan mendasar Sanke dan Showa:

  • Taisho Sanke tidak memiliki Sumi di kepalanya.
  • Sumi pada Taisho sanke hanya menyebar di punggungnya. Sumi pada Showa menyebar dihampir seluruh tubuhnya.
  • Sirip depan Taisho Sanke putih atau ber-strip, sedangkan Showa memiliki sumi pada pangkalnya (motoguro).

Penilaian lomba biasanya meliputi:

  • Figure / bentuk tubuh – Tulang belakang yang lurus dan lekuk tubuh yang “pas”, Sirip yang indah, Bentuk kepala yang bagus, Panjang-tinggi-lebar yang seimbang/ proporsional.
  • Warna – warna harus cemerlang.
  • Patern/ pola – harus ber pola “well-balanced”.
  • Kualitas – tidak dapat dijelaskan dengan kata2, tetapi dapat diketahui dengan pengalaman.
  • Elegan – koi yang gendut tidak proporsional/ terlalu buncit sangat tidak elegan. Bentuk dan besar dari pectoral fin sangat mempengaruhi ke-elegan-an seekor koi, begitupun cara berenangnya.
  • Imposing appearance – dalam suatu kasus apabila ada 2 ekor dengan nilai keindahan yang sama, maka koi yang lebih besar akan memiliki nilai “lebih”.

Nama, Jenis Dan Kategori Ikan Koi

1. Kohaku


Kohaku:Kohaku adalah Koi putih dengan pola warna merah. Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kwalitasnya. Putihnya harus benar-benar putih sedangkan warna merah harus pekat dan cerah. Kohaku, Taisho Sanshoku dan Showa Sanshoku adalah variasi yang paling popular, mereka disebut “Gosanke (3 Besar).”

2. Taisho sanshoku


Taisho Sanshoku:Taisho Sanshoku adalah Koi putih dengan pola warna merah dan hitam. Karana variasi ini ditemukan pada masaTaisho di Jepang, maka disebut “Taisho Sanshoku” atau disebut “Taisho Sanke” atau “Sanke”.

3. Showa Sanshoku

Showa Sanshoku:Showa Sanshoku adalah Koi hitam dengan pola warna merah dan putih. Disebut Showa kerana variasi ini ditemukan pada masa Showa di Jepang, yang disebut “Showa Sanshoku” atau “Showa”.

4. Utsuri Mono


Utsuri mono:Utsuri mono adalah Koi hitam dengan pola warna putih (Shiro Utsuri), merah (Hi Utsuri) atau kuning (Ki utsuri).

5. Bekko


Bekko:Bekko adalah Taisho Sanshoku yang tidak ada corak/pola warna merah (Shiro Bekko). Jenis yang lain meliputi Aka Bekko (koi merah dengan pola warna hitam), Ki Bekko (koi kuning dengan pola warna hitam).

6. Asagi


Asagi:Koi biru kelabu dengan warna merah di sisi badannya, sisi kepala dan sirip.

7. Shusui


Shusui:Shusui adalah Koi jenis Asagi dari kelompok Doitsu (Koi dengan sisik hanya terdapat dibagian punggung saja).

8. Koromo


Koromo:Koromo adalah Koi dengan pola warna merah yang sekelilingnya warna gelap.

9. Goshiki


Goshiki:Goshiki adalah Koi jenis Asagi yang mempunyai corak warna merah.

10. Hikari Muji


Hikari Muji: Adalah Koi metalik yang berwarna tunggal

11. Hikari Moyo


Hikari Moyo:Hikari Moyo adalah Koi metalik dengan 2 atau 3 warna, kecuali jenis Utsuri dan Showa yang berwarna metalik, jenisnya meliputi:Hariwake- Koi perak dengan pola warna kuning keemasanKikusui- Doitsu Hariwake dengan pola warna merahYamato Nishiki- Taisho Sanshoku yang berwarna metalikHeisei Nishiki- Taisho Sanshoku metalik jenis DoitsuKujyaku- Goshiki metalik

12. Hikari Utsuri


Hikari Utsuri: Jenis Utsuri yang berwarna metalik, jenisnya meliputi:Kin Showa- Showa metalikGin Shiro Utsuri- Shiro Utsuri metalikKin Ki Utsuri- Ki Utsuri metalik

13. Tancho


Tancho:Tancho adalah Koi dengan bulatan merah di kepalanya. Berdasarkan corak/pola warna lain dibadannya, Tancho dibezakan jenisnya antara lain:Tancho Kohaku, Doitsu Tancho Kohaku, Tancho Showa, Tancho Goshiki.

14. Kin Ginrin


Kin Ginrin:Kin Ginrin adalah Koi dengan sisik keemasan atau keperakkan.

15. Doitsu


Doitsu:Koi dengan sisik hanya dibahagian punggung / sisi saja.

16. Kawari Mono

Kawari mono: Adalah Koi non metalik yang tidak termasuk dalam kelompok lainnya. Contohnya Chagoi (Koi coklat/hijau kecoklatan/kuning kecoklatan), Ochiba shigure (Koi biru kelabu dengan pola warna coklat), Kumonryu, Beni Kumonryu, dan lain-lain.

Macam-Macam Ikan

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 754 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak, jukut.

Beberapa macam macam ikan adalah: ikan mas, ikan keli, ikan bilis, ikan teri, ikan nila, ikan nila, ikan paus, ikan koki, ikan mas koki, ikan guppy, ikan sapu sapu, ikan lele

Macam2 Ikan Jika Wanita diumpamakan Ikan, kategori ikan apakah yang jadi favorite Anda? Lanjutkan membaca Macam-Macam Ikan