Ikan Nila (Nile Tilapia)

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklimtropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik. Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging
ikan kakap merah. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan.

Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
Kelas          : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo           : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili        : Cichlidae
Genus        : Oreochromis
Spesies      : Oreochromis niloticus.


Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:

  • Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
  • Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
  • Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
  • Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
  • Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983).

Terdapat 3 jenis nila yang dikenal, yaitu: nila biasa, nila merah (nirah) dan nila albino.

Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.

Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder (pengeram telur dalam mulut).

Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus). Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami. Ikan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif. Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan peredaran darah.

Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar. Anggota-anggota genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup.

Ikan Mas

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan  air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.

Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya. Ikan mas termasuk dalam keluarga  carp dan mulai dipelihara di Indonesia sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Segmentasi Pasar untuk jenis ikan ini sangatlah variatif selain untuk di konsumsi ada juga jenis ikan mas koi yaitu untuk ikan hias. Ikan ini tumbuhnya tergolong cepat, dalam usia setengah tahun sudah dikonsumsi dan laku di pasaran.  Makan makanan yang  berupa tanaman maupun hewan, bahkan dapat mencerna karbohidrat dengan baik serta masa reproduksinya tergolong cepat dan bertelur banyak, yakni sekitar 100.000-200.000 butir per kg.

Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi dua golongan, yakni pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan kedua, jenis kumpai yang memiliki ukuran sisrip memanjang. Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi menjadi dua yakni pertama kelompok ikan karper yang bersisik biasa dan kedua, bersisik kecil.

Sedangkan Djoko Suseno (2000) mengemukakan, berdasarkan fungsinya, ras-ras ikan karper yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan ras-ras ikan konsumsi dan kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias. Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.

Ciri-ciri ikan mas secara umum antara lain sebagai berikut:

  • Bentuk badan agak panjang dan agak pipih, bibir lunak dan dapat disembulkan.
  • Memiliki dua pasang sungut/barbell di bibir atas, kadang-kadang satu pasang rudimentir.
  • Jari-jari punggung yang kedua bergigi seperti gergaji.
  • Tidak memiliki lambung, tidak bergigi dan sebagai penggarusnya adalah pharing yang mengeras.


Ikan mas
memiliki beberapa ras/strain. Masing-masing strain dapat dicirikan dari bentuk tubuh, sisik, bentuk mata atau gerakan. Ras yang telah dikenal diantaranya Majalaya, Sinyonya, Taiwan, Punten, Kumpay, Karper Kaca dan Kancra Domas. Disamping itu di beberapa daerah masih terdapat strain lokal. Diantara strain di atas yang tergolong unggul dan direkomendasikan oleh pemerintah untuk dikembangkan di seluruh Indonesia adalah strain Majalaya dan Sinyonya, dengan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Ikan mas Majalaya : warna sisik hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap, badan relatif pendek, punggung tinggi membungkuk dan tipis. Kuduk bagian atas antara kepala dan punggung nyata melekuk. Penampang melintang badan semaikn tipis kearah punggung dan lebih tipis dari ras lain, moncong lebih memipih dari ras lain. Gerakan lamban, suka berenang pada permukaan air apabila diberi pakan. Perbandingan panjang terhadap tinggi badan berkisar 3,2 : 1.
  • Ikan Mas Sinyonya : warna sisik kuning muda, badan relatif panjang, mata tidak menonjol dan normal pada yang lebih muda, tetapi ikan yang sudah dewasa bermata sipit, gerakan lamban dan suka berenang di permukaan air. Perbandingan panjang terhadap tinggi badan berkisar 3,66 : 1.

Ikan Mas Woku (Manado)

Bahan:
800 g ikan mas, potong 2 bagian
3 sdm  air jeruk nipis
3 lembar daun jeruk purut
1 lembar daun pandan
1 lembar daun jintan, iris halus
15 lembar daun kemangi
1 lembar daun kunyit
2 batang serai, memarkan
250 cc air
Minyak goreng secukupnya

Bumbu dihaluskan:
7 buah cabai merah keriting
8 buah cabai rawit
2 cm kunyit, 2 cm jahe
2 buah tomat, 6 butir kemiri
1 sdt garam

Cara membuat:
– Lumuri ikan dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan selama 10 menit, Sisihkan.
– Goreng ikan hingga metang dan kuning kecoklatan. Angkat, tiriskan.
– Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun kunyit, serai, daun jintan, dau pandan dan daun jeruk purut hingga harum.
– Tambahkan air, masak hingga mendidih. Masukkan ikan dan daun kemangi hingga ikan matang, Angkat.

Sumber: kartini

Lumpia Basah Ikan Makarel Asam pedas

Bahan kulit:
100 g tepung terigu
50 g tepung beras
2 butir telur
1/2 sdt garam
350 ml susu cair

Isi:
200 g ikan makarel kaleng, siap beli
2 sdm margarin
3 siung bawang putih, cincang
3 buah bawang merah, cincang halus
3 buah cabai merah keriting, cincang halus
2 buah cabai rawit merah, cincang halus
3 buah jamur hioko seduh, ptong kotak
50 g nanas, potong kotak
2 sdm saus tomat
1 sdm saus sambal
1/4 sdt garam
2 sdt gula pasir
1 batang daun bawang, iris halus
17 lembar daun selada untuk pelapis

Cara membuat:

– Isi: tumis bawang putih, bawang merah, cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Tambahkan ikan makarel.
– Masukkan jamur hioko, nanas, saus tomat, saus sambal, garam dan gula pasir. Tambahkan daun bawang, aduk.
– Kulit: aduk semua bahan, buat dadar tipis di wajan berdiameter 18 cm. Ambil selembar kulit, lapisi daun selada, beri isi, lipat dan gulung.

Sumber: kartini

Sandwich Panggang Isi Ikan Tuna

Bahan:
5 lembar roti tawar, panggang sebentar
150 g daging tuna kaleng, suwir-suwir
1 buah telur, rebus, kupas, potong bulat
3 lembar keju
50 g buncis, iris dadu kecil
1 buah tomat, potong bulat
1 sdm saus tomat
1 sdm saus sambal
2 sdm mayones
1 sdm bawang bombai, cincang
1/2 sdm margarin

Cara membuat:

– Panaskan margarin, tumis bawang bombai hingga harum.
– Tambahkan ikan tuna, buncis, saus sambal dan saus tomat. Masak hingga mendidih, angkat.
– Masukkan mayones, aduk.
– Siapkan roti tawar, alasi dengan daun selada. Beri tumisan ikan tuna, ratakan. Beri potongan telur, tomat dan lembaran keju.
– Tutup atasnya dengan lembaran roti yang lain, sajikan.

Sumber: kartini

Ikan Sapu-Sapu, Ikan Omnivora

Ikan sapu-sapu atau ikan bandaraya adalah sekelompok ikan air tawar yang berasal dari Amerika tropis yang termasuk dalam famili Loricariidae, namun tidak semua anggota Loricariidae adalah sapu-sapu. Dalam perdagangan ikan internasional ia dikenal sebagai plecostomus atau singkatannya, plecos dan plecs. Di Indonesia, analogi yang sama juga dipakai tetapi alatnya yang dipakai sebagai nama (sapu) sedangkan di Malaysia orang menyebutnya “ikan bandaraya” karena fungsinya seperti petugas pembersih kota (“bandar”). Ikan sapu-sapu ini nyaris dapat hidup bersama dengan ikan akuarium apa saja. Meskipun demikian, ia bisa tumbuh sepanjang 60 cm dan menjadi kurang aktif dan kurang bersahabat.

Makanan ikan sapu-sapu adalah mentimun. Selain mentimun, ikan sapu-sapu juga memakan lendir-lendir hewan dan lumut. Ikan ini omnivora (pemakan segala) tapi biasanya mencari sisa-sisa tumbuhan air di malam hari. Ikan sapu-sapu memiliki 2 alat pernafasan. Alat pernafasan yang pertama adalah insang. Insang digunakan oleh ikan sapu-sapu saat berada di air yang jernih. Alat pernafasan ikan sapu-sapu yang kedua adalah labirin. Labirin adalah alat pernafasan binatang lumpur atau air yang keruh. Karena memiliki 2 alat pernafasan, Ikan sapu-sapu dapat hidup di air dan di lumpur.

Jeniz-jeniz pleco:

  1. Common pleco
  2. Zebra pleco
  3. Gold Nugger pleco
  4. Scarlet pleco
  5. Shunshine pleco
  6. Medusa pleco
  7. Flash pleco

Pakan  pleco:

  • Algae water
  • Algae
  • Sisa pakan ikan
  • Ikan mati
  • Timun
  • Kutu air
  • Infusoria
  • dll.

Perkembangbiakan :

Ikan ini dapat dibedakan kelaminnya,apabila ikan ini sudah berukuran dewasa. Biasanya dilihat dari kumis yang terlihat pada daerah insang. Biasanya kumis jantan lebih panjang dari pada sang betina
Lanjutan akan segera ditambahkan.

Penyakit :

1.White spot.
Ciri-ciri: Terdapat bercak putih pada bagian tubuh ikan.
Pencegahan : Menjaga kualitas air aquarium,dan menggunakan air yang benar-benar bersih.
Penyembuhan : Penyembuhan paling ampuh menggunakan methlyn biru untuk penyakit ini,dengan menaruhnya di aquarium karantina dan berikan dosis yang sesuai.

2.Infeksi oleh bakteri.
Ciri – ciri : Bentuk mata yang kurang wajar dan tidak aktif berenang
Penyembuhan   : Menggunakan obat Tetracyline.

1. Common pleco


2. Zebra pleco


3. Gold Nugger pleco


4. Scarlet pleco


5. Shunshine pleco


6. Medusa pleco


7. Flash pleco