Ikan Nila (Nile Tilapia)

Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman. Nama ilmiahnya adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Ikan ini diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur, pada tahun 1969. Sekarang ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklimtropis dan subtropis. Sedangkan di wilayah yang beriklim dingin, ikan nila tidak dapat hidup baik. Ikan nila disukai oleh berbagai bangsa karena dagingnya enak dan tebal seperti daging
ikan kakap merah. Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan.

Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
Kelas          : Osteichthyes
Sub-kelas : Acanthoptherigii
Crdo           : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili        : Cichlidae
Genus        : Oreochromis
Spesies      : Oreochromis niloticus.


Ada beberapa anak jenis ikan nila, di antaranya:

  • Oreochromis niloticus baringoensis Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus cancellatus (Nichols, 1923)
  • Oreochromis niloticus eduardianus (Boulenger, 1912)
  • Oreochromis niloticus filoa Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus niloticus (Linnaeus, 1758)
  • Oreochromis niloticus sugutae Trewavas, 1983
  • Oreochromis niloticus tana Seyoum & Kornfield, 1992
  • Oreochromis niloticus vulcani (Trewavas, 1983).

Terdapat 3 jenis nila yang dikenal, yaitu: nila biasa, nila merah (nirah) dan nila albino.

Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.

Telur ikan nila berbentuk bulat berwarna kekuningan dengan diameter sekitar 2,8 mm. Sekali memijah, ikan nila betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 300-1.500 butir, tergantung pada ukuran tubuhnya. Ikan nila mempunyai kebiasaan yang unik setelah memijah, induk betinanya mengulum telur-telur yang telah dibuahi di dalam rongga mulutnya. Perilaku ini disebut mouth breeder (pengeram telur dalam mulut).

Ikan nila berkerabat dekat dengan mujair (Oreochromis mossambicus). Dan sebagaimana kerabatnya itu pula, ikan nila memiliki potensi sebagai ikan yang invasif apabila terlepas ke badan-badan air alami. Ikan nila dan mujair merupakan sumber protein hewani murah bagi konsumsi manusia. Budidaya dilakukan di kolam-kolam atau tangki pembesaran. Pada budidaya intensif, nila dan mujair tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku agresif. Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan peredaran darah.

Genus Oreochromis memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan toleransi terhadap kualitas air pada kisaran yang lebar. Anggota-anggota genus ini dapat hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim sekalipun, karena sering ditemukan hidup normal pada habitat-habitat di mana jenis ikan air tawar lainnya tak dapat hidup.

Ikan Mas

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan  air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.

Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni kancra, tikeu, tombro, raja, rayo, ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya. Ikan mas termasuk dalam keluarga  carp dan mulai dipelihara di Indonesia sekitar tahun 1920. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Segmentasi Pasar untuk jenis ikan ini sangatlah variatif selain untuk di konsumsi ada juga jenis ikan mas koi yaitu untuk ikan hias. Ikan ini tumbuhnya tergolong cepat, dalam usia setengah tahun sudah dikonsumsi dan laku di pasaran.  Makan makanan yang  berupa tanaman maupun hewan, bahkan dapat mencerna karbohidrat dengan baik serta masa reproduksinya tergolong cepat dan bertelur banyak, yakni sekitar 100.000-200.000 butir per kg.

Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi dua golongan, yakni pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan kedua, jenis kumpai yang memiliki ukuran sisrip memanjang. Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi menjadi dua yakni pertama kelompok ikan karper yang bersisik biasa dan kedua, bersisik kecil.

Sedangkan Djoko Suseno (2000) mengemukakan, berdasarkan fungsinya, ras-ras ikan karper yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan ras-ras ikan konsumsi dan kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias. Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.

Ciri-ciri ikan mas secara umum antara lain sebagai berikut:

  • Bentuk badan agak panjang dan agak pipih, bibir lunak dan dapat disembulkan.
  • Memiliki dua pasang sungut/barbell di bibir atas, kadang-kadang satu pasang rudimentir.
  • Jari-jari punggung yang kedua bergigi seperti gergaji.
  • Tidak memiliki lambung, tidak bergigi dan sebagai penggarusnya adalah pharing yang mengeras.


Ikan mas
memiliki beberapa ras/strain. Masing-masing strain dapat dicirikan dari bentuk tubuh, sisik, bentuk mata atau gerakan. Ras yang telah dikenal diantaranya Majalaya, Sinyonya, Taiwan, Punten, Kumpay, Karper Kaca dan Kancra Domas. Disamping itu di beberapa daerah masih terdapat strain lokal. Diantara strain di atas yang tergolong unggul dan direkomendasikan oleh pemerintah untuk dikembangkan di seluruh Indonesia adalah strain Majalaya dan Sinyonya, dengan tanda-tanda sebagai berikut:

  • Ikan mas Majalaya : warna sisik hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih gelap, badan relatif pendek, punggung tinggi membungkuk dan tipis. Kuduk bagian atas antara kepala dan punggung nyata melekuk. Penampang melintang badan semaikn tipis kearah punggung dan lebih tipis dari ras lain, moncong lebih memipih dari ras lain. Gerakan lamban, suka berenang pada permukaan air apabila diberi pakan. Perbandingan panjang terhadap tinggi badan berkisar 3,2 : 1.
  • Ikan Mas Sinyonya : warna sisik kuning muda, badan relatif panjang, mata tidak menonjol dan normal pada yang lebih muda, tetapi ikan yang sudah dewasa bermata sipit, gerakan lamban dan suka berenang di permukaan air. Perbandingan panjang terhadap tinggi badan berkisar 3,66 : 1.

Ikan Mas Woku (Manado)

Bahan:
800 g ikan mas, potong 2 bagian
3 sdm  air jeruk nipis
3 lembar daun jeruk purut
1 lembar daun pandan
1 lembar daun jintan, iris halus
15 lembar daun kemangi
1 lembar daun kunyit
2 batang serai, memarkan
250 cc air
Minyak goreng secukupnya

Bumbu dihaluskan:
7 buah cabai merah keriting
8 buah cabai rawit
2 cm kunyit, 2 cm jahe
2 buah tomat, 6 butir kemiri
1 sdt garam

Cara membuat:
– Lumuri ikan dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan selama 10 menit, Sisihkan.
– Goreng ikan hingga metang dan kuning kecoklatan. Angkat, tiriskan.
– Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun kunyit, serai, daun jintan, dau pandan dan daun jeruk purut hingga harum.
– Tambahkan air, masak hingga mendidih. Masukkan ikan dan daun kemangi hingga ikan matang, Angkat.

Sumber: kartini

Lumpia Basah Ikan Makarel Asam pedas

Bahan kulit:
100 g tepung terigu
50 g tepung beras
2 butir telur
1/2 sdt garam
350 ml susu cair

Isi:
200 g ikan makarel kaleng, siap beli
2 sdm margarin
3 siung bawang putih, cincang
3 buah bawang merah, cincang halus
3 buah cabai merah keriting, cincang halus
2 buah cabai rawit merah, cincang halus
3 buah jamur hioko seduh, ptong kotak
50 g nanas, potong kotak
2 sdm saus tomat
1 sdm saus sambal
1/4 sdt garam
2 sdt gula pasir
1 batang daun bawang, iris halus
17 lembar daun selada untuk pelapis

Cara membuat:

– Isi: tumis bawang putih, bawang merah, cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Tambahkan ikan makarel.
– Masukkan jamur hioko, nanas, saus tomat, saus sambal, garam dan gula pasir. Tambahkan daun bawang, aduk.
– Kulit: aduk semua bahan, buat dadar tipis di wajan berdiameter 18 cm. Ambil selembar kulit, lapisi daun selada, beri isi, lipat dan gulung.

Sumber: kartini

Sandwich Panggang Isi Ikan Tuna

Bahan:
5 lembar roti tawar, panggang sebentar
150 g daging tuna kaleng, suwir-suwir
1 buah telur, rebus, kupas, potong bulat
3 lembar keju
50 g buncis, iris dadu kecil
1 buah tomat, potong bulat
1 sdm saus tomat
1 sdm saus sambal
2 sdm mayones
1 sdm bawang bombai, cincang
1/2 sdm margarin

Cara membuat:

– Panaskan margarin, tumis bawang bombai hingga harum.
– Tambahkan ikan tuna, buncis, saus sambal dan saus tomat. Masak hingga mendidih, angkat.
– Masukkan mayones, aduk.
– Siapkan roti tawar, alasi dengan daun selada. Beri tumisan ikan tuna, ratakan. Beri potongan telur, tomat dan lembaran keju.
– Tutup atasnya dengan lembaran roti yang lain, sajikan.

Sumber: kartini

Ikan Sapu-Sapu, Ikan Omnivora

Ikan sapu-sapu atau ikan bandaraya adalah sekelompok ikan air tawar yang berasal dari Amerika tropis yang termasuk dalam famili Loricariidae, namun tidak semua anggota Loricariidae adalah sapu-sapu. Dalam perdagangan ikan internasional ia dikenal sebagai plecostomus atau singkatannya, plecos dan plecs. Di Indonesia, analogi yang sama juga dipakai tetapi alatnya yang dipakai sebagai nama (sapu) sedangkan di Malaysia orang menyebutnya “ikan bandaraya” karena fungsinya seperti petugas pembersih kota (“bandar”). Ikan sapu-sapu ini nyaris dapat hidup bersama dengan ikan akuarium apa saja. Meskipun demikian, ia bisa tumbuh sepanjang 60 cm dan menjadi kurang aktif dan kurang bersahabat.

Makanan ikan sapu-sapu adalah mentimun. Selain mentimun, ikan sapu-sapu juga memakan lendir-lendir hewan dan lumut. Ikan ini omnivora (pemakan segala) tapi biasanya mencari sisa-sisa tumbuhan air di malam hari. Ikan sapu-sapu memiliki 2 alat pernafasan. Alat pernafasan yang pertama adalah insang. Insang digunakan oleh ikan sapu-sapu saat berada di air yang jernih. Alat pernafasan ikan sapu-sapu yang kedua adalah labirin. Labirin adalah alat pernafasan binatang lumpur atau air yang keruh. Karena memiliki 2 alat pernafasan, Ikan sapu-sapu dapat hidup di air dan di lumpur.

Jeniz-jeniz pleco:

  1. Common pleco
  2. Zebra pleco
  3. Gold Nugger pleco
  4. Scarlet pleco
  5. Shunshine pleco
  6. Medusa pleco
  7. Flash pleco

Pakan  pleco:

  • Algae water
  • Algae
  • Sisa pakan ikan
  • Ikan mati
  • Timun
  • Kutu air
  • Infusoria
  • dll.

Perkembangbiakan :

Ikan ini dapat dibedakan kelaminnya,apabila ikan ini sudah berukuran dewasa. Biasanya dilihat dari kumis yang terlihat pada daerah insang. Biasanya kumis jantan lebih panjang dari pada sang betina
Lanjutan akan segera ditambahkan.

Penyakit :

1.White spot.
Ciri-ciri: Terdapat bercak putih pada bagian tubuh ikan.
Pencegahan : Menjaga kualitas air aquarium,dan menggunakan air yang benar-benar bersih.
Penyembuhan : Penyembuhan paling ampuh menggunakan methlyn biru untuk penyakit ini,dengan menaruhnya di aquarium karantina dan berikan dosis yang sesuai.

2.Infeksi oleh bakteri.
Ciri – ciri : Bentuk mata yang kurang wajar dan tidak aktif berenang
Penyembuhan   : Menggunakan obat Tetracyline.

1. Common pleco


2. Zebra pleco


3. Gold Nugger pleco


4. Scarlet pleco


5. Shunshine pleco


6. Medusa pleco


7. Flash pleco

Karantina Ikan Koi Merupakan Langkah yang Wajib

Karantina ikan koi merupakan langkah yang hampir “wajib” bagi penghobis Koi saat menambah koleksi Koi kesayangannya. Karantina Koi dilakukan dengan mengisolasi ikan Koi dengan Koi-koi lainnya dalam tempat/kolam yang terpisah. Karantina biasanya dilakukan apabila ada ikan koi yang terserang penyakit atau ikan koi baru saja datang dari tempat lain. Ikan yang terserang penyakit akan menularkan penyakit tersebut ke ikan koi lainnya, selain itu ikan sakit bisa terganggu oleh aktivitas ikan sehat sehingga perlu dilakukan karantina. Dengan karantina ikan koi yang sakit lebih mudah dilakukan pengobatan jika pengobatan dicampur maka ikan sehat akan ikut “menikmati” obat bagi ikan sakit.

Ikan yang baru saja kita beli tidak berpotensi membawa penyakit, meski dari penjual sudah ada jaminan tidak berpenyakit terlalu beresiko jika ikan-ikan koi yang baru saja dibeli tersebut dicampurkan dengan ikan yang jelas sudah sehat. Meski ikan dari penjual diklaim sehat, tetapi stress selama pengangkutan juga berpotensi menimbulkan penyakit pada ikan Koi. Perubahan suhu antara kolam asal, kantong pengangkutan dan kolam baru juga rentan menimbulkan stress pada ikan koi. Ikan yang stress mudah terserang penyakit dan daya tahan tubuh menurun.

Karantina koi dilakukan agar ada penyesuaian antara lingkungan lama dan lingkungan baru, selain itu agar penyakit tidak menular pada ikan yang sudah ada. Jika di Kolam belum ada Ikan koi tidak masalah langsung di masukkan ke dalam kolam, asal kondisi air sudah mature dan disesuaikan dengan kolam asal.
Bak/Kolam Karantina

Mengingat pentingnya karantina ikan koi maka perlu disediakan tempat untuk mengkarantina Ikan koi. Tempat karantina bisa terbuat dari kolam semen, bak fiber atau media lainnya yang memiliki kapasitas air kurang lebih 1000 Liter air. Yang perlu diperhatikan jangan mengkarantina ikan dengan jumlah yang terlalu banyak dalam bak tersebut. Perhatikan kualitas air harus benar-benar mature, suhu air yang terjaga dan aerasi yang cukup. Waktu karantina biasanya dilakukan sekitar 3 minggu.
Hal-Hal Yang perlu Diperhatikan Pada Karantina Ikan Koi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan karantina Koi adalah sebagai berikut:
1. Siapkan tempat karantina dan fasilitasnya dengan baik, misal aerator,ukuran, filter dan lain-lain. Sehingga air benar-benar mature.
2. Mengganti air sebagian secara regular.
3. Monitor keadaan air seperti kandungan amonia dan nitrat.
4. Jangan memberi makan secara berlebihan
5. Amati perilaku Koi, jika menunjukkan gejala tidak sehat segera periksa.
6. Sterilkan bak karantina sebelum diisi Ikan Koi baru.
7. Suhu air diupayakan stabil pada suhu sekitar 17.5 derajat Celcius, pada karantina ikan sakit suhu air dinaikkan hingga diatas suhu 20 derajat Celcius.
8. Pada karantina Ikan sakit, beri garam ikan dengan Konsentrasi 1 s/d 3kg per 1000 Liter air dan Elbayou (atau merek lain). Ini berguna untuk menurunkan stress pada ikan koi. Suhu diset lebih dari 20 derajat Celcius.

Sumber: centralkoi.com

Hal Penting Membangun Kolam Ikan Koi

Ukuran tubuh koi dewasa relatif besar. Warna-warni pada tubuhnya membuat kolam ikan semarak. Tak heran, makin banyak orang yang jatuh cinta memelihara ikan koi.

Jika Anda juga tertarik memelihara ikan koi, maka beberapa persiapan mesti dilakukan. Persiapan ini perlu dilakukan agar ikan koi yang harganya ratusan hingga jutaan rupiah per ekor itu dapat hidup sehat. Kira-kira begini persiapan yang mesti dilakukan:

Mempersiapkan dimensi kolam

Ketika memutuskan untuk memelihara koi, perhatikan dimensi kolamnya. Volume air sangat memengaruhi kesehatan ikan koi. Jika ikan tidak terlalu besar, maka buatlah kolam ikan yang tidak terlalu dalam, begitu pula sebaliknya. Kemudian, perhatikan pula jumlah populasinya di dalam kolam. Seimbangkan luasnya kolam dengan jumlah koi yang akan dipelihara. Kolam yang terlalu besar bisa menyulitkan koi untuk mencari makan.

Pasang aerator di dalam kolam

Selain berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke dalam kolam, aerator juga berguna untuk menciptakan arus. Gelembung arus yang ditimbulkan aerator membuat koi sering bergerak. Hal itu bagus untuk koi sebab, makin besar ototnya, makin gendut pula tubuhnya.

Haluskan dinding kolam

Sifat koi yang gemar menggesekkan tubuhnya ke dinding kolam perlu diwaspadai. Dinding kolam yang bertekstur kasar bisa membuat sirip ikan koi terluka. Oleh karena itu, pilih jenis material yang halus untuk dinding kolam ikan. Keramik, misalnya.

Penyinaran

Sinar matahari berperan penting pada kesehatan ikan koi. Dalam sehari, koi membutuhkan hangatnya sinar matahari minimal tiga jam, apalagi untuk jenis koi hikari atau bersisik mengilap. Kekurangan cahaya matahari membuat warna pada tubuh koi memudar. Maka dari itu, ciptakan kolam yang cukup terang. Bila kolam ikan berada di dalam ruangan, maka Anda bisa menyinarinya dengan lampu pijar. (Astri Diana/iDEA)

Sumber: properti.kompas.com

7 Macam Cara yang menyenangkan memelihara ikan

Tertarik memelihara ikan hias? Tip dari Harsono Harjadi, kolektor ikan hias selama 12 tahun sekaligus anggota Klub Maskoki Jakarta (KMJ) di bawah ini, akan memandu Anda  untuk menikmati pengalaman memelihara ikan yang menyenangkan, sekaligus dapat memperindah istana kita,

1. Air adalah elemen utama
Sebab 80% kesehatan ikan tergantung dari bagaimana kondisinya airnya. Pastikan air dalam akuarium ber-pH normal atau tidak mengandung bahan kimia seperti kaporit. PAM pun mengandung kaporit, oleh karena itu kita harus melakukan pengendapan selama satu malam dahulu. Atau kita bisa memberikan obat penetral. Secara rutin, gantilah air 2 kali seminggu.

2. Gunakan akuarium dengan ukuran standar
Yaitu yang berdaya tampung 100 liter air, dengan ukuran 60x50x40 cm, untuk tinggal 2 ikan mas koki 15 cm. Jangan lupa buat si kecil nyaman dengan menambahkan oksigen, filter, tanaman hias, dan lampu. Sinar cahaya lampu sangat dibutuhkan untuk membantu proses fotosintesis agar menghasilkan lumut berprotein tinggi yang baik untuk si ikan.

3. Pilih ikan yang sehat
Ciri-cirinya : berenang dengan gesit, siripnya cantik tanpa cacat, warna sisik terang, dan tak banyak luka.

4. Beli si jagoan
Mencari ikan yang tangguh? Pilihlah ikan jenis betta, maskoki, pacus perut merah dan oskar.  Sebab ikan jenis ini tahan banting, tidak  mudah sakit, tidak cepat mati dan terlalu sensitif.

5. Beri makanan secukupnya

Selain kita harus menjaga kualitas makanan, intensitasnya pun harus dipantau, Jangan terlalu sering, ikutilah aturan yang tertera di label pembungkus. Atau kita bisa membeli alat penyebar makanan otomatis.

6. Karantina pendatang baru

Agar tidak tertular penyakit, maka karantina tanaman dan ikan yang baru dibeli terlebih dahulu di dalam ember tertutup berisi 8 liter air selama 4 minggu.

7.  Mengenal penyakit ikan
Ada 2 jenis, yaitu penyakit internal dan eksternal. Internal misalnya, perut ikan terlihat bulat akibat bakteri yang ada di usus. Sedangkan contoh penyakit eksternal, sirip robek-robek karena bakteri yang ada di dalam air. Atasi dengan memberikan ABATE atau garam secukupnya ke dalam air akuarium. (Tim Prevention)

Sumber: www.preventionindonesia.com

Tentang Ikan Salmon

Salmon adalah sejenis ikan laut dari famili Salmonidae. Ikan lain yang satu famili dengan salmon adalah ikan trout. Perbedaannya adalah pada migrasi hidup salmon dibandingkan dengan ikan trout yang menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.

Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, disini telur telur ikan salmon menetas (biasanya pada bulan November) dan disini perjuangan hidupnya bermula. Tingkat kematian ikan salmon pada tahap ini sangat besar. Dari total jumlah telur yang dibuahi, lebih kurang setengahnya yang berhasil menetas. Ikan salmon yang baru menetas ini dinamakan “alevin” yang hidup di antara tumpukan kerikil di dasar sungai dengan memakan plankton. Setelah persediaan makanan habis, alevin akan keluar dari kerikil dasar sungai (bulan Mei/Juni), pada tahap ini ikan salmon dinamakan “Fry”. Fry kemudian tumbuh dan berkembang menjadi “smolt” yang kemudian bergerak ke muara sungai menuju ke lautan lepas atau bermigrasi ke lautan, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Terdapat suatu kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat yang sama di mana ia dilahirkan untuk berkembang biak. Penelitian menunjukkan demikian, namun alasan mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih misteri. Belum ada yang bisa memastikan bagaimana cara ikan salmon dapat menemukan kembali jalan pulang ke sungai tempat mereka ditetaskan setelah berenang di lautan bertahun tahun lamanya dan beribu ribu kilo jauhnya. Teori yang paling banyak di anut adalah ikan salmon menyimpan secara otomatis aroma dimana tempat dia ditetaskan, dan inilah yang nantinya akan menuntun perjalanan pulang kembali ke tempat asal.

Sesampainya di hulu sungai (atau tempatnya ditetaskan), dalam keadaan lelah ikan salmon akan menggali tanah di dasar sungai membuat lobang (25-30cm) untuk sarang dengan menggunakan ekornya. Di lobang itulah ikan salmon betina mengeluarkan telur 3.000-8.000 butir dan kemudian dibuahi oleh sperma ikan salmon jantan. Selesai melakukan pembuahan, ikan salmon jantan dan betina menutup kembali sarang tersebut dengan kerikil.

Kedua ikan salmon akan tinggal beberapa hari disekitar sarang tersebut hingga akhirnya mati kehabisan energi. Sebagian bangkai ikan salmon akan dimakan oleh binantang yang hidup di dasar sungai, dan sebagian lagi akan membusuk dengan bantuan bakteri hingga menjadi pupuk alami. Pupuk alam tersebut akan dimakan oleh plankton dan serangga kecil di dasar sungai. Pada akhirnya, plankton dan serangga kecil ini akan menjadi makanan pokok bagi ikan salmon yang baru menetas satu bulan kemudian.

Populasi ikan salmon di alam liar terus menurun dalam dekade ini, terutama salmon Atlantik yang berkembang biak di Eropa Barat dan Timur Kanada. Faktor yang mempengaruhi diantaranya:

  • Parasit yang tersebar dari peternakan salmon dengan jaring terbuka
  • Penangkapan secara berlebihan
  • Proses penghangatan lautan dan sungai dapat menghambat proses berkembang biak dan meningkatkan penyebaran parasit
  • Hilangnya habitat yang digunakan untuk berkembang biak, degradasi arus air, dan hilangnya material untuk proses berekembang biak ikan salmon (misal: kerikil untuk menutupi kumpulan telur salmon).
  • Pembangunan bendungan dapat menghalangi laju ikan salmon menuju tempat berkembang biak.

Sumber: id.wikipedia.org, wahw33d.blogspot.com